Saat cairan nanah keluar dari alat kelamin, biasanya orang akan terburu-buru membeli antibiotik untuk gonore di apotik karena panik. Tapi, tahukah Anda kalau tindakan ini berisiko memperparah infeksi gonore di tubuh?
Meskipun obat antibiotik sering menjadi pilihan utama untuk mengobati gonore, tapi tidak semua jenis obat cocok dan ampuh untuk Anda. Jadi, apakah sembarangan beli antibiotik gonore tanpa resep dokter di apotik boleh dilakukan? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut!
Mengapa Orang Sering Beli Antibiotik Sendiri di Apotik?
Biasanya, orang membeli antibiotik untuk gonore di apotik karena alasan malu memeriksakan penyakit kelaminnya ke dokter atau klinik terdekat. Ada juga orang yang beli obat di apotik hanya karena ingin cepat sembuh atau masih merasa gejala gonorenya ringan, sehingga tidak perlu cek ke dokter.
Selain itu, mudahnya akses obat ke apotik juga bisa membuat siapa saja bebas membelinya tanpa memakai resep dokter. Sayangnya, langkah ini justru memicu risiko infeksi yang lebih besar. Ditambah pula dengan minimnya edukasi tentang penyakit menular seksual (PMS) seperti gonore yang sering kali membuat penderitanya tidak paham dengan cara pengobatannya.
Padahal, penyakit gonore tidak seperti penyakit demam yang bisa diobati hanya dengan minum obat dari apotik. Jika tidak ditangani dengan tepat oleh dokter spesialis, efek samping pengobatannya akan lebih parah dan membahayakan kesehatan Anda.
Baca juga “Suntik Gonore vs Minum Obat, Mana yang Lebih Efektif?“
Risiko Membeli Antibiotik Tanpa Resep Dokter
Di balik harganya yang murah, ada risiko besar yang harus ditanggung ketika membeli obat antibiotik untuk gonore di apotik. Penasaran apa saja risikonya? Cek penjelasannya berikut!
1. Kebal Antibiotik
Kondisi ini terjadi saat bakteri Neisseria gonorrhoeae tidak lagi mempan terhadap obat yang seharusnya bisa membunuhnya. Kemungkinan penyebabnya bisa karena penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dosis, durasi, atau jenis yang tepat.
Akibatnya, infeksinya akan menjadi semakin parah, lebih sulit diobati, bahkan berpotensi menjadi bakteri super gonore. Oleh sebab itu, Anda tidak disarankan minum obat sembarangan dari apotik, apalagi jika dibeli tanpa resep dan pengawasan dokter.
2. Dosis Tidak Sesuai
Banyak orang mengira bahwa semakin tinggi dosis obat, maka akan semakin manjur untuk menyembuhkan gonore. Padahal, anggapan ini keliru. Dosis antibiotik untuk gonore harus disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing penderita, tingkat keparahan infeksinya, hingga riwayat alerginya.
Jika dosisnya terlalu rendah, bakteri gonore mungkin tidak akan mati sepenuhnya dan bisa menjadi kebal terhadap antibiotik. Sebaliknya, jika dosisnya terlalu tinggi, justru memicu efek samping seperti gangguan pencernaan, kerusakan hati, hingga reaksi alergi berat.
Tanpa pemeriksaan dan pengawasan dokter, penggunaan antibiotik menjadi tidak terkontrol dan memperbesar risiko penyakit yang lebih berbahaya.
3. Efek Samping Berbahaya
Tanpa pemeriksaan dan dosis obat yang tepat, Anda berisiko mengalami berbagai efek samping serius seperti mual, muntah, diare hebat, hingga reaksi alergi yang mengancam nyawa. Tak hanya itu, penggunaan antibiotik yang salah juga bisa merusak keseimbangan bakteri baik dalam tubuh dan memperburuk infeksi gonore.
Antibiotik untuk mengobati gonore hanya akan efektif jika digunakan dalam dosis dan waktu yang tepat sesuai anjuran medis. Jika Anda sembarangan meminumnya, proses pengobatannya pun berpotensi gagal.
Tanpa disadari, Anda sudah memicu bakteri gonore kebal terhadap obat dan antibiotik. Jadi, bukannya sembuh, Anda justru akan mengalami infeksi yang lebih parah dan menyulitkan pengobatan di kemudian hari.
4. Gejala Sembuh Sementara
Membeli antibiotik tanpa resep dokter memang bisa membuat gejala gonore tampak sembuh sementara. Padahal, infeksinya belum hilang total dari tubuh Anda. Banyak orang merasa kondisi tubuhnya sudah membaik setelah minum antibiotik dari apotik, tapi itu hanya berlangsung sementara.
Akibatnya, infeksi bisa bersembunyi di dalam tubuh dan terus berkembang diam-diam, lalu muncul kembali dengan bentuk yang lebih kebal terhadap obat. Kondisi ini disebut sebagai infeksi super gonore. Untuk mengobatinya tentu jauh lebih sulit dan mahal.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Minum Antibiotik dari Apotik?
Jangan panik dulu! Masih ada solusi medis yang bisa Anda lakukan untuk mencegah efek samping berbahaya dari minum obat sembarangan. Yuk, cari tahu tindakan yang wajib Anda lakukan agar infeksinya tidak semakin menyebar lewat penjelasan berikut!
1. Hentikan Pemakaian Obat Tanpa Resep Dokter
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera menghentikan penggunaan obat yang Anda beli di apotik. Jika diteruskan, bakteri gonore akan kebal terhadap obat tersebut dan semakin sulit disembuhkan.
2. Segera Periksa ke Klinik Spesialis Kulit & Kelamin
Memeriksakan diri ke klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat bisa membantu Anda dalam mengatasi efek samping pengobatan yang salah selama ini. Dengan begitu, dokter akan melakukan pemeriksaan medis dan menyesuaikan pengobatan berdasarkan hasil medis Anda.
3. Cek Ulang
Setelah Anda menghabiskan dosis obat sesuai jadwal dan resep dokter, lanjutkan dengan mengecek ulang kondisi medis Anda. Di tahap ini, dokter akan mengevaluasi jumlah bakteri gonore yang masih aktif di tubuh Anda dan memutuskan untuk memberi pengobatan tambahan atau tidak.
Yakin Masih Beli Antibiotik untuk Gonore di Apotik? Lebih Baik Konsultasi ke Dokter SpKK!
Tidak seperti penyakit pada umumnya, gonore adalah penyakit menular seksual yang butuh penanganan khusus, sehingga pengobatannya tidak bisa ditangani sendiri. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan jenis pengobatan yang paling cocok untuk kondisi tubuh Anda.
Jadi, Anda tidak disarankan untuk sembarangan minum obat, terlebih membeli antibiotik untuk gonore di apotik tanpa resep medis. Konsultasikan saja keluhan gejala gonore Anda ke dokter spesialis untuk pengobatan yang tepat melalui tombol link di bawah ini!
